Apa itu DNS Server ???
- Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
- Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
- Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
DNS bisa diibaratkan seperti address book canggih yang digunakan untuk mencari alamat website di jaringan internet. Konsepnya sama seperti phonebook di ponsel. Dengan mengetik nama, keluarlah kontak atau alamat yang dituju. Agar DNS dapat bekerja, diperlukan beberapa program tambahan dan langkah-langkahnya di bawah ini.
1. Setting Resolver
Program Resolver untuk komputer client agar terhubung dengan DNS server. Program Resolver yang digunakan adalah web browser atau mail client. Singkatnya, untuk dapat mengakses DNS server, Anda harus terlebih dahulu menginstall web browser atau mail client pada komputer. Biasanya, web browser yang sering digunakan adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan sebagainya.
2. DNS Query
Setelah memiliki resolver, dimulai dengan DNS query. Langkah ini meminta informasi tentang alamat IP sebuah website yang Anda masukkan dalam web browser.
Kemudian, server akan mencari informasi alamat IP di filehost. Sebagai informasi, filehost adalah file teks biasa dalam sistem operasi yang berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan mencari di cache (komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara), yang berada dalam web browser dan ISP (Internet Service Provider)
3. DNS Recursor / DNS Recursive Resolver
Apabila informasi yang diminta tidak ditemukan di cache, sistem DNS bisa meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut atas nama browser dengan mencari informasinya di cache ISP. Inilah yang disebut DNS recursor. Server ini berperan dalam menyediakan setiap informasi yang diminta. Dalam proses ini, DNS recursor juga meminta bantuan pada Root Name Server.
4. Root Name Server
Root Name Server dilabeli dengan string kosong. Anda bisa menganggapnya sebagai tempat penyimpanan referensi. Maka dari itu, server ini berada pada tingkat tertinggi hirarki DNS.
Jika informasi alamat IP masih tidak bisa ditemukan di cache ISP, DNS recursive resolver akan mengirimkan permintaan ke Root Name Server. Server ini akan merespons permintaan tersebut dengan memberitahu server lain untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD Name Server).
5. TLD Name Server
Misalnya, jika Anda mengakses Google atau Facebook, nama domain keduanya diakhiri dengan “.com” yang disebut dengan top-level domain. Server untuk tipe top-level domain ini disebut dengan TLD Name server yang fungsinya mengelola semua informasi terkait ekstensi domain umum.
Misalnya Google.com, ketika meminta informasi tentang website tersebut, TLD sebagai satu-satunya delegasi akan merespons permintaan dari DNS recursive resolver dengan mengacu pada Authoritative DNS server atau Authoritative Name Server. Server inilah yang memiliki sumber asli untuk domain tersebut.
6. Authoritative Name Server
Ketika DNS Recursor bertemu dengan Authoritative Name Server, sudah pasti akan ada jawaban dari informasi website yang sedang dicari. Pasalnya, Authoritative Name Server memiliki semua informasi tentang nama domain yang dilayaninya. Setelah tahap ini selesai, web browser pun akhirnya menampilkan halaman website yang sejak awal Anda minta, Google misalnya.
Tutorial!!! Instalasi & Konfigurasi DNS Server di Debian 10 VirtualBox
